BISNIS.COM, 10 April 2013, Anugerah Perkasa. JAKARTA- Sedikitnya 7 juta hektare kawasan hutan digunakan untuk bisnis di sektor pertambangan dan perkebunan, atau jauh lebih luas dibandingkan dengan peruntukkan yang diberikan kepada masyarakat yang tinggal di kawasan hutan.
Hal itu disampaikan Myrna Safitri, Direktur Eksekutif Epistema Institute, dalam makalah ‘Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat, Konflik Kehutanan dan Keadilan: Peluang dan Limitasi’ yang dikutip pada Rabu, (10/4/2013). Dia memaparkan pengelolaan hutan berbasis masyarakat kini belum mampu menyeimbangkan alokasi pemanfaatan hutan dengan pemegang izin kehutanan.
Dia menyimpulkan bahwa izin lahan yang diberikan untuk pemanfaatan hutan jauh lebih besar diberikan kepada perusahaan, dibandingkan kepada masyarakat. Mengutip statistik Road Map Forest Tenure 2011 oleh Kementerian Kehutanan, Myrna menyatakan, IUPHHK-HA saja mencapai 25.700.000 hektar atau jauh lebih luas dibandingkan dengan misalnya hutan desa atau hutan tanaman rakyat yang masing-masing adalah 10.310 hektar serta 90.415 hektar.
“Data ini menunjukkan bahwa soal keadilan tenurial itu masih jauh dari harapa,” tulis Myrna.
Tak hanya itu, statistik kehutanan pada 2011 juga menunjukkan sekitar 7 juta hektar kawasan hutan digunakan untuk kepentingan perkebunan dan pertambangan. Data itu memaparkan pelepasan kawasan hutan untuk kebun mencapai 5.253.774,75 hektar, izin pinjam-pakai untuk eksplorasi sebesar 1.521.400,09 hektar dan izin pinjam-pakai untuk eksploitasi adalah 203.657 hektar.
Dibandingkan dengan izin hutan kemasyarakatan, izin hutan desa maupun izin hutan tanaman rakyat, jumlah itu sangat kecil. Masing-masing luas untuk hutan masyarakat itu adalah 19.711,39 hektar, 10.310 hektar dan 90.414,89 hektar.
“Pemerintah daerah enggan mencadangkan kawasan hutan untuk pengelolaan hutan oleh masyarakat, sebaliknya mengajukan pelepasan kawasan hutan demi memfasilitasi perizinan perkebunan dan pertambangan,” kata Myrna.
Sumber : http://www.bisnis.com/m/7-juta-hektare-kawasan-hutan-untuk-perkebunan-tambang